Kepedulian masyarakat terhadap pelaksaan Pilkada sepertinya sudah semakin berkurang. Fakta ini bisa dilihat dari sepinya pendaftar Pemantau Pilkada di Kab Kendal. Sejak dibukanya pendaftaran Pemantau Pilkada pada Juni lalu, hingga kini belum ada satu pun yang mendaftar sebagai Pemantau Pilkada.
Anggota KPU Kendal, Divisi Pemungutan Suara dan Pemantauan, Fahroji membenarkan, hingga hari ini belum ada satupun lembaga yang mendaftar menjadi Pemantau Pilkada Kab Kendal. Untuk Pemantau Pilkada itu harus dari lembaga, seperti LSM, ormas atau perguruan tinggi. Persyaratannya hanya menyerahkan profil lembaga sebagai bahan untuk verifikasi. Untuk jumlah persoilnya diserahkan sepenuhnya kepada lembaga Pemantau tersebut. “Pematauanya tidak harus satu kabupaten, tapi bisa satu kecamatan saja, dengan mengambil sample beberapa desa,”kata Fahroji di Kantor KPU Kendal Selasa (03/11).
Fahroji sangat menyayangkan jika tidak ada yang mendaftar Pemantau Pilkada. Pasalnya, Pemantau Pilkada akan membantu sebagai bentuk kontrol kerjasama masyarakat terhadap Pilkada di Kendal. Sebaiknya mereka terjun langsung dalam pemantauan, sehingga tahu persis kondisi di lapangan.
Terhadap pihak pemantau, KPU tidak memberikan dana apa pun. KPU hanya membuatkan kartu identitas sesuai jumlah personilnnya. “Sifatnya relawan, jadi sularela tanpa dibayar.”Katanya. (Ab)
