Ancaman untuk melemahkan bangsa Indonesia semakin jelas dan nyata. Untuk melemahkan atau menghancurkan bangsa, sasarannya adalah melalui anak muda. Sebab anak-anak mudalah yang akan menggantikan pemegang kekuasaan yang sekarang. Hal ini dikatakan Dandim 0715 Kendal Letkol Infanteri Piter Dwi Ardianto dalam Seminar Kebangsaan di Hotel Sae Inn Sabtu (1/10/2016).
Dalam Seminar yang bertema Membangun Generasi Muda Indonesia Menghadapi Tantangan di Era Kompetitif, Dandim Piter menegaskan, untuk menghadapi ancaman itu, maka harus merubah mainset anak muda, yaitu generasi muda harus memiliki keteguhan untuk bersatu dan siap berjuang demi mempertahankan negara. Saat ini pihak musuh terus menciptakan Proxy war, yaitu dengan menggunakan tangan lain untuk menghancurkan dari dalam, sehingga menjadi lemah. Sebuah proxy war berusaha menggerakan musuh dari dalam supaya terjadi bentrok sendiri. Untuk itu, harus dicegah bagi pihak-pihak yang mempermasalahkan perbedaan, dengan menguatkan sikap kebinekaan, sehingga persatuan dan kesatuan tetap terjaga.
Seminar juga menghadirkan dua orang veteran pejuang asal Kab Kendal. Dandim Piter mengatakan, kehadiran anggota veteran itu untuk menggugah semangat generasi muda, lewat cerita langsung dari pelaku sejarah yang mengalami pahit getirnya berjuang membela kemerdekaan. “Dengan mendengar langsung, maka anak-anak muda akan lebih memahami betapa beratnya perjuangan jaman dulu, sehingga anak-anak muda itu akan meniru semangatnya untuk membangun negara,”harapnya.
Sementara itu Ibnu Fikri, dosen UIN Semarang mengatakan, pemuda harus mempu membedakan mana yang positif atau negatif, sehingga dengan tegas akan mengambil sikap yang postif. Era globalisasi membuat semua informasi mudah masuk, yang tidak semuanya merupakan informasi yang positif. Untuk itu, anak muda harus dibekali supaya bisa menyaring informasi yang positif.