Ikan Mahasiswa Kendal (Imaken) bersama para pecinta lingkungan melakukan kegiatan bersih-bersih memungut sampah. Pada kegiatan yang dilakukan Minggu (26/2/2017) bersih-bersih pungut sampah dilakukan di lima tempat, yaitu di Alun-alun Kendal, Taman Garuda, Taman Gajahmada, Taman Kalireyeng dan Taman Hutan Klorofil. Kegiatan ini untuk memperingati Hari Bebas Sampah Nasional 21 Februari.
Ketua Imaken, Maskin mengatakan, kegiatan ini sebagai edukasi atau pendidikan bagi masyarakat agar menjaga kebersihan dan mau mengelola sampah dengan baik. Pasalnya persoalan sampah tidak bisa ditangani sendiri oleh para petugas kebersihan, tapi harus ada keterlibatan masyarakat. “Yang terpenting justru agar masyarakat mau mengelola sampah dengan baik, sehingga sampah-sampah rumah tangga tidak dibuang begitu saja, tapi dipilah-pilah antara sampah organik dan unorganik, serta dikelola menjadi barang yang bermanfaat,”katanya.
Mast Noer, dari Komunitas Peduli Lingkungan Kendal berharap, kegiatan ini tidak sekedar memperingati Hari Bebas Sampah yang dilakukan setahun sekali, tapi harus dilaksanakan terus-menerus setiap hari. Menurutnya, permasalahan sampah adalah permasalahan lingkungan, karena jika dibuang begitu saja, maka akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Untuk itu harus mau mengelola sampah dengan baik, seperti mendaur ulang sampah menjadi barang-barang kerajinan atau pupuk organik. “Harapannya, dengan memperingati Hari Bebas Sampah yang dilakukan secara bersama-sama ini, maka bisa bersama-sama pula menggerakkan masyarakat dalam mengatasi permasalahan sampah,”harapnya.
Selain pungut sampah, panitia juga menyediakan ATM Sampah di beberapa tempat keramaian. ATM Sampah ini menerima masyarakat yang akan membuang sampah untuk ditukar dengan uang. Per kilo sampah dihargai Rp 2.500,-, tapi bagi anak-anak yang membuang sampah di kotak ATM Sampah, langsung diberi penghargaan berupa uang koin seribu rupiah.
Ketua Komunitas Bank Sampah Kendal, Nunu Sarah Zaenubia berharap di setiap desa mendirikan bank sampah. Melalui bank sampah yang dikelola desa itulah masyarakat bisa digerakkan untuk ikut mengelola sampah dengan baik. Yaitu masyarakat akan memilah sampah sesuai jenisnya, kemudian bisa menjual sampah ke bank sampah atau memanfaatkan sampah sendiri untuk didaur ulang sendiri. “Kalau bisa, tiap-tiap desa wajib mendirikan bank sampah sebagai penggerak bagi warganya,”harapnya.
Hadir pada acara Bersih-bersih Sampah ada beberapa pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kendal. Salah satunya Kabid Pengelolaan Persampahan Taman dan Limbah B3, Nung Tubeno yang ikut mengawal para peserta. Terkait dengan tempat sampah umum di beberapa tempat yang sudah mulai rusak dan hilang, Nung Tubeno mengatakan, saat ini sudah melaksanakan inventarisasi, dan segera mengganti dengan yang baru. “Tahun ini akan mengganti tempat-tempat sampah yang rusak dan memperbaiki TPA-TPA yang rusak,”katanya.