Akibat sering turun hujan, tanaman tembakau di Desa Kebonagung Kec Ngampel banyak yang rusak. Menurut seorang petani, M Toha, karena tanaman rusak, maka produksi tembakau menjadi turun drastis. Selain itu, kualitas daun tembakau juga menjadi turun, sehingga mengurangi harga jual.
Toha mengatakan, hasil panen tembakaunya hanya laku dijual Rp 14 ribu per kilogram, sehingga merugi, karena tidak bisa menutup biaya produksi. Sedangkan jumlah produksi yang semestinya bisa mencapai 50 kilogram, namun pada saat ini hanya sebesar 35 kilogram. “Tahun ini benar-benar gagal, banyak yang rugi,”katanya.
Tanaman tembakau sudah menjadi tanaman utama bagi petani di Desa Kebonagung. Walaupun kondisinya kemarau basah, para petani tetap menanam tembakau. Padahal di desa-desa lain, sebagian besar petani beralih ke tanaman padi atau jagung.