Poli Saraf RSUD dr Soewondo Kendal

0
4085

Stroke merupakan momok bagi semua orang, sebab jika sudah terkena stroke, maka sulit untuk bisa sembuh secara total. Untuk itu pencegahan dini harus diupayakan. Salah satunya konsultasi dan periksa ke dokter atau rumah sakit. Di Rumah Sakit dr. Soewondo Kendal melayani pasien rawat jalan bagi pasien stroke, yaitu di bagian Poli Saraf.

Stroke merupakan penyebab kematian tersesar pada kelompok umur 45-54 tahun di daerah perkotaan, disusul Diabetes Mellitus (DM) dan penyakit jantung Iskemik. Sedangkan pada kelompok umur 55-64 tahun, stroke dan hipertensi merupakan proporsi penyebab kematian dengan urutan teratas, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Hal ini dikatakan Dokter Spesialis Saraf RSUD dr. Soewondo Kendal, dr. Rahayu Andiyani, Sp.S. “Ini sesuai data tabulasi dasar di rumah sakit seluruh Indonesia tahun 2007, yang menunjukkan, stroke merupakan penyebab kematian yang pertama, disusul cedera intra kranial dan penyakit jaantung,”katanya.

Dokter Rahayu Andiyani, biasa dipanggil dr Yani mengatakan, untuk mempermudah deteksi dini stroke di masyarakat, dikampanyekan slogan SEGERA, yaitu akronim dari Senyum merot, Gerak (lemah anggota gerak sesisi) dan bicaRa (bicara pelo, sulit bicara atau gangguan komunikasi). Bila dijumpai salah satu atau lebih dari gejala tersebut, diharapkan agar penderita segera ke dokter, sehingga dapat segera diberikan penatalaksaanaan secara dini.
“Gejala stroke antara lain, kondisi tubuh lemah, terasa tebal, kesemutan anggota gerak tubuh sesisi (terasa mati separo), mulutnya merot, bicaranya pelo, sulit menelan hingga tersedak, kesadaran menurun, gaangguan bicara atau komunikasi,”jelasnya.

Dokter Yani menyarankan, perlu adanya pencegahan primer pada stroke, yang ditujukan pada orang sehat, terutama pada kelompok risiko tinggi yang belum terkena stroke. Pencegahan ini meliputi perbaikan gaya hidup dan pengendalian faktor risiko. Perbaikan gaya hidup meliputi pengaturan pola makan yang sehat, antara lain kacang-kacangan, susu,
ikan, sayur dan buah, mengurangi asupan garam natrium, makanan tinggi lemak jenuh dan gula. Selain pola makan, perlu diatur istirahat yang cukup, menghindari stress dan beribadah sesuai agama dan kepercayaan. “Pada kelompok risiko tinggi, seperti hipertensi, DM, penyakit jantung, perlu pemantauan secara teratur untuk menghindari komplikasi lebih lanjut,”imbaunya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.