Swarakendal.com : Para tokoh dan pegiat sastra Kendal melakukan diskusi tentang eksistensi sastrawan Kendal, Minggu (29/9/2024). Diskusi yang digelar di Pendopo Pantai Indah Kemangi dihadiri anak-anak muda pecinta sastra.
Fokus diskusi membicarakan tentang sastrawan asal Kendal, namun lebih dikenal sebagai sasaran Semarang. Mereka menyebut beberapa nama, di antaranya Prie GS, Nurdin HK, Gunoto Sapari dan lainnya.
Temu Sastrawan Kendal yang digelar oleh Pelataran Sastra Kaliwungu (PSK) Kendal difasilitasi oleh Badan Bahasa Kemendikbud RI. Tokoh sastrawan dan budayawan yang hadir di antaranya Prof Muhajirin Thohir, Setya Naka Ardian, Syawali Setyatuhu, Slamet Priyatin dan Any Faiqoh.
Presiden PSK Kendal, Bahrul Ulum A Malik mengatakan, bahwa Kendal tidak pernah sepi dari kegiatan sastra. Dari PSK sendiri hampir tiap tahun menerbitkan buku sastra, seperti kumpulan cerpen, puisi, esai dan novel. “Dari PSK tiap tahun selalu ada penerbitan buku sastra,” katanya.
Temu Sastrawan Kendal ini merupakan rangkaian kegiatan Larung Sastra. Kegiatan lainnya adalah workshop penulisan sastra dan pentas seni.
Prof Muhajirin Thohir berharap, adanya dukungan dari Pemerintah Daerah untuk mengangkat karya-karya sastra, khususnya dari penulis muda Kendal. Caranya, menjadikan buku-buku sastra dari penulis Kendal dimasukkan dalam kurikulum sekolah. “Tujuan sekolah menggunakan buku-buku sastra hasil karya anak-anak Kendal ini sebagai pemicu, supaya diikuti para pelajar untuk mencintai sastra,” ujarnya.
Diskusi terus mengalir, sehingga banyak pendapat yang muncul dari masing-masing peserta. Mereka memiliki semangat dan harapan agar nama Kendal tetap melekat dari sastrawan Kendal, meskipun aktivitasnya di Semarang ataupun kota lainnya. (FA).