Ratusan Hektar Tambak di Kendal Terbengkalai

Ratusan hektar tambak di Kendal terbengkalai

0
438

Swarakendal.com : Ratusan hektar lahan sawah dan tambak ikan di Kendal terbengkalai selama bertahun-tahun. Lahan tambak tersebut ada yang semula lahan tanaman padi, namun terdampak air pasang dari laut, sehingga tidak bisa lagi untuk tanaman padi. Akhirnya bertahun-tahun terbengkalai menjadi tempat hidup ikan liar. Sebagian area tersebut oleh warga dimanfaatkan untuk tempat memancing.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kendal, Hudi Sambodo mengatakan lahan tambak yang terbengkalai mencapai 500 hektar lebih. Pihaknya telah mengimbau kepada pemilik tambak agar mau mengelola lahan miliknya untuk budidaya ikan. Beberapa pemilik tambak sudah ada yang mulai memanfaatkan kembali lahannya untuk budidaya ikan.

“Banyak tambak yang tidak dikelola, dan kami sudah minta kepada masyarakat pemilik supaya bisa dimanfaatkan secara maksimal. Secara hitungan lebih dari 500 hektar, itu banyak yang awalnya ditanami padi, tapi airnya menjadi asin, akibat kena rob, sehingga tidak bisa ditanami padi lagi,” jelasnya.

Tidak mudah bagi pemilik lahan yang notabene petani untuk beralih memelihara ikan. Butuh kemauan, pengetahuan dan modal yang cukup besar. Oleh karena itu, pihaknya siap melakukan pendampingan budidaya ikan. Seperti lahan tambak di Desa Turunrejo Kecamatan Brangsong, di tahun 2023 ini akan dikelola menjadi Kampung Ikan Nila, setelah mendapat bantuan dari pemerintah pusat. Rencananya akan dijadikan percontohan untuk tambak di tempat lain yang masih terbengkalai. “Di tahun 2023 ini mendapatkan bantuan untuk Kampung Nila Salin di Desa Turunrejo Brangsong dari pemerintah pusat untuk percontohan, kemudian dari percontohan tersebut diharapkan bisa ditiru di tempat lain,” katanya.

Samsuri, pemilik tambak di Desa Wonosari Patebon mengaku, sekitar sepuluh tahun lahan sawahnya dibiarkan begitu saja, karena terendam air rob, sehingga tidak bisa ditanami padi. Namun sekarang mulai dikerjakan untuk budidaya ikan bandeng. “Terbengkalai kurang lebih sepuluh tahun, dan daripada mubazir, sekarang untuk tambak ikan bandeng,” katanya.

Beberapa petani lainnya, juga mulai mengerjakan sawahnya untuk budidaya ikan. Pemilik pun memasang tulisan Dilarang Memancing, karena sudah dijadikan tempat budidaya ikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.