Swarakendal.com : Banjir yang terjadi di wilayah Kendal selama tiga hari pada tanggal 14 hingga 16 Maret lalu juga melanda area tambak ikan. Tambak ikan yang terdampak banjir berada di wilayah Kecamatan Kaliwungu, Brangsong, Kendal dan Cepiring.
Data dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kendal, lahan tambak ikan yang terkena banjir kurang lebih seluas seribu hektar lebih. Estimasi kerugian sekitar 11,48 miliar rupiah.
Tambak ikan yang terkena banjir, sebagian besar adalah tambak ikan bandeng, juga ada tambak udang dan ikan nila. Sebagian besar sudah hampir waktunya untuk dipanen.
Aspar, pemilik tambak ikan nila di Desa Turunrejo Kecamatan Brangsong mengaku, tambak seluas 4.000 meter persegi ikut terkena banjir. Padahal tambak yang berisi sekitar 20 ribu ekor ikan nila berusia 4 bulan, sudah hampir dipanen. “Rencana akan dipanen setelah Lebaran nanti, tapi kena banjir, jadi rugi yang cukup besar lah,” ujarnya.
Di Desa Turunrejo ada dua kelompok petani tambak ikan nila, yaitu Kelompok Berkah 1 dan Berkah 2. Luas tambak keseluruhan sebesar 2 hektar.
Aspar berharap, ada bantuan benih ikan, agar bisa budidaya ikan kembali. Harapan lainnya, agar dilakukan peninggian tanggul sungai, untuk menahan air sungai meluap ke area tambak. “Yang paling penting itu ada peninggian tanggul, karena tiap musim hujan, air sungai sering meluber ke tambak,” katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kendal, Hudi Sambodo mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan bantuan untuk tambak yang terkena banjir ke provinsi maupun pusat. Data pendukung untuk persyaratan pengajuan bantuan juga sudah disiapkan. “Kami akan upayakan minta bantuan ke provinsi atau pusat, karena dari kabupaten ini tidak ada dana untuk bantuan,” jelasnya.
Sementara ini kondisi tambak yang terkena banjir, sebagian besar masih dibiarkan. Pasalnya cuaca masih sering hujan yang dimungkinkan banjir bisa terjadi lagi. (FA)