RSI Kendal Adakan Seminar Evakuasi Rujukan dan Bantuan Hidup Dasar

RSI Kendal Adakan Seminar Evakuasi Rujukan dan Bantuan Hidup Dasar

0
1348

Rumah Sakit Islam (RSI) Kendal mengadakan Seminar Evakuasi Rujukan dan Bantuan Hidup Dasar pada Kamis 16 Januari 2020. Kegiatan yang dilakukan di Aula RSI Kendal itu, selain menghadirkan narasumber beberapa dokter spesialis, juga dari Satlantas Polres Kendal. Pihak RSI mengundang peserta dari Dinas Perhubungan, Jasa Marga, PT KAI, Satlantas Polres Kendal dan Batang, sopir ambulan se Jateng dan Baznas Kendal.

Direktur RSI Kendal dr. Suhadi mengatakan, tujuan seminar ini agar ada kerjasama yang baik dari semua pihak, sehingga pertolongan terhadap korban kecelakaan bisa ditangani dengan baik. Pasalnya, keberhasilan penanganan korban kecelakaan itu tidak hanya tergantung dari rumah sakit, tetapi juga tergantung dari semua pihak.
“Selama ini penangnan terhadap korban kecelakaan masih parsial, belum secara komprehensif. Belum ada kerjasama yang bagus antara polisi, Jasa Marga dan rumah sakit, sehingga rumah sakit mengalami kesulitan dalam penanganan korban, ketika ada korban tanpa identitas. Yaitu ketika akan meminta persetujuan untuk melakukan tindakan, tetapi tidak ada keluarganya, sehingga menjadi hambatan untuk memberikan pertolongan yang optimal,” jelasnya.
Menurutnya, sopir ambulan tidak hanya mengetahui cara mengemudi yang benar, tapi juga harus memiliki pengetahuan tentang pertolongan pertama terhadap korban, baik pasien korban kecelakaan maupun pasien yang mengalami gangguan jantung. Oleh karena itu pada seminar ini menghadirkan dr. Alim spesialis anestesia dan disaster), dr. Aryo spesialis ortopedi dan dr. Jarot spesialis jantung. Juga narasumber dari Polres Kendal yang menyampaikan materi tentang savety driver yang benar. “Para dokter spesialis dan Polres Kendal itu akan memberikan pencerahan kepada sopir ambulan supaya memahami tugasnya dengan  baik dan benar,” ujarnya.
Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) DPD Muhammdiyah Kendal, Taufik Husain mengatakan, bahwa angka kematian yang terbanyak itu akibat kecelakaan. Oleh karena itu sopir ambulans, selain memahami cara mengemudi yang benar, juga harus paham terhadap kondisi pasien yang ditolong, sehingga pasien bisa ditangani dengan baik. “Sopir ambulan harus menggunakan pengaman, jangan sampai terkena darah pasien yang ditolong, karena bisa tertular jika darah pasien mengandung virus HIV/AIDS atau hepatitis,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.