Sebanyak 30 calon KSR PMI Kendal mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) KSR yang digelar selama tiga hari, Minggu-Selasa (23-25/12/2018) di Lapangan Desa Mororejo Kec. Kaliwungu. Calon Korps Sukarelawan (KSR) tersebut sebagian besar dari lulusan SLTA dan mahasiswa. Karena cuaca hujan pembukaan kegiatan dan pemberian materi dilakukan di dalam tenda besar
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kendal, dr. Budi Mulyono mengatakan, bahwa tenda merupakan rumah kedua bagi relawan, karena dalam menjalankan tugas penanganan bencana, tenda merupakan tempat untuk tidur dan beristirahat. Tenda juga untuk mengamankan barang-barang dan peralatan supaya tidak rusak, terutama ketika hujan, sehingga tetap bisa digunakan. “Karena hujan, maka kegiatan ini cukup dilakukan di dalam tenda, karena sebagai relawan itu harus bisa nyaman di tenda yang merupakan rumah bagi relawan ketika bertugas,” katanya.
Dokter Budi mengatakan, kegiatan perekrutan ini untuk mencari generasi relawan yang tangguh dan mau berkorban untuk kemanusiaan. Pasalnya, jika ingin menjadi sukarelawan, maka harus benar-benar menjadi sukarelawan yang tanggap. Dikatakan, bahwa Idonesia itu termasuk negara yang rawan dengan bencana, karena letak geografi yang meliputi laut, gunung dan berada di atas lempeng bumi. “Jadi, mari bersama dengan PMI untuk peduli dalam tugas kemanusiaan, terutama ketika ada kejadian bencana, bisa banjir, tanah longsor, sunami atau gempa bumi,” ajaknya.
Dikatakan, bahwa sebagai relawan dituntut untuk bisa melaksanakan segalanya yang dibutuhkan dalam penanganan bencana, mulai cara menolong korban sampai dapur umum. Agar semuanya bisa tertangani dengan baik, maka harus ada pengaturan atau manajemen bencana, sehingga tidak ada tugas yang tumpang tindih, sementara ada yang tidak tertangani. “Jadi, dalam membantu bencana itu tidak asal membantu, tapi perlu ada spesifikasinya, sehingga semuanya bisa ditangani dengan baik,” jelasnya.
Kepala Markas PMI Kendal, M. Nur Fatoni mengatakan, materi yang diberikan selama tiga hari, mulai pagi sampai malam, tidak hanya pemberian materi, tapi juga dilakukan praktek langsung seperti ketika bertugas di lapangan. “Selain pemberian materi juga praktek langsung, mulai cara memberikan pertolongan pertama korban bencana, cara mendirikan tenda, mengoperasikan alat radio komunikasi, termasuk cara memasang antena hingga penanganan dapur umum,” katanya.
Adapun materinya meliputi, Kepalangmerahan (Mashadi, S.Pd.), materi Siaga Bencana (Drs. Dwi Cahyono Suryo), Manajemen Posko (M. Nur Fathoni), materi Alat Komunikasi (ORARI Lokal Kendal), materi Assesment (supriyadi), materi Pemetaan (A. Saeful), cara mendirikan tenda peleton dan radio komunikasi (Orari), manajemen dapur umum (Taah Triyono), materi donor darah (dr. Endah Puspitorini), materi Sertifikasi LSP-PB (A. Murtadho), explore materi PP dan praktek dan praktek PP (Nurhadi, S.Pd.), dan materi water Rescue (Saiful).