Tebing bukit setinggi 10 meter dengan panjang 300 meter di Dusun Kemloko Desa Mojoagung Kecamatan Plantungan longsor mengalami longsor akibat guyuran hujan dengan intensitas tinggi. Akibatnya sekitar 20 rumah warga di RT 4 RW 3 yang berada dibalik bukit tersebut terdampak tanah longsor. Kerusakan paling parah menimpa rumah milik Aminudin, Paryati dan Subkhan.
Kepala Desa Mojoagung, Eling Trisnaningsih mengatakan, tanah longsor terjadi sejak Kamis (4/2/2021) petang hingga Minggu (7/2/2021). Kejadian tanah gerak tersebut hingga kini masih terjadi dan terjadi longsor skala kecil. Setiap 5 tahun sekali dusun ini kerap terjadi tanah gerak dan longsor. Kebanyakan rumah warga Dusun Kemloko berada di lereng bukit.
“Selain diguyur hujan deras terus-menerus, tanah longsor juga dipicu adanya tanah gerak. Sebab, banyak rongga tanah berisi saluran air, sehingga menyebabkan tanah ambles dan longsor,” katanya, Senin (8/2/2021).
Kades Eling mengatakan, selain bencana tanah longsor di Dusun Kemloko, juga terjadi pohon roboh menimpa rumah warga milik Darmani di RT 7 RW 2 Dusun Majasem. Saat ini sudah melakukan kerja bakti secara swadaya membantu rumah yang tertimpa pohon rambutan yang roboh itu. “Kami dari pemerintah desa juga memberikan support dan bantuan kepada warga terdampak bencana ini,” imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Kapolsek Plantungan AKP Slamet Raharjo mengatakan, untuk meringankan beban, pihaknya sudah memberikan bantuan kepada warga yang terdampak bencana longsor berupa sembako yakni beras dan mie instan. Selain itu juga memberikan bantuan masker untuk mengingatkan warga supaya mematuhi protokol kesehatan di masa pendemi Covid-19 saat ini. “Kami menghimbau warga untuk tetap waspada dan hati-hati menyikapi kondisi saat ini,” katanya saat meninjau lokasi.
Sementara itu salah satu warga Dusun Kemloko, Saefudin (46) mengaku masih was-was jika terjadi longsor susulan. Sebagian warga jika malam hari harus pindah ke lokasi aman di tempat saudaranya. “Hampir setiap hari, terlebih saat hujan malam hari tanah gerak masih terus terjadi. Warga setiap malam juga jarang tidur, sebab khawatir terjadi longsor susulan,” ujarnya.