Lebih dari 49 persen wanita pekerja seks komersil (PSK) di lokalisisasi Gambilangu, Kaliwungu perbatasan Kendal-Semarang terjangkiti infeksi menular seksual (IMS). Data ini berdasarkan keterangan dokter pendamping di Lokalisasi Gambilangu, dr. Erna Ridawati, saat ada kunjungan Komisi E DPRD Jateng, kemarin.
Di lokalisasi yang terletak di Desa Sumberejo, Kaliwungu tersebut ada 250 PSK. Itu artinya 122 PSK yang terjangkiti IMS. Berarti ada 122 PSK beresiko tinggi untuk menularkan penyakit kelamin tersebut melalui hubungan sekssual.
Untuk IMS di lokalisasi ini masih tinggi, yakni masih diatas angka 40 persen. Bahkan bulan kemarin dari hasil pendampingan yang kami lakukan meningkat sampai 49 persen, jadi memang sudah sangat mengkhawatirkan, ujar dr. Erna Ridawati.
Menurutnya, dengan adanya pendampingan rutin angka IMS harus bisa ditekan maksimal 15 persen saja. Namun, kendalanya adalah minimnya pemakaian alat pengaman kontrasepsi kondom saat melakukan hubungan seksual. Baik PSK maupun pengguna jasa PSK masih kurang sadar akan bahayanya IMS, sehingga sering mengabaikan pemakian kondom saat melakukan hubungan seks.
“Kendalanya pendampingan yang dilalukan Puskesmas Kaliwungu kurang maksimal karena belum tersedianya tempat layanan khusus di Lokalisasi Gambilangu,” tandasnya.
Ia mengatakan, tempat pelayanan screening atau pengecekan dan pengobatan IMS selama ini masih menumpang di gedung pertemuan milik balai Resosialisasi Gambilangu. Sehingga kesulitan bagi PSK untuk melakukan pemeriksaan setiap saat.
“Ruang pemeriksaan tempatnya terbatas dan sempit, jadi antara ruang pemeriksaan, pengobatan dan laborat yang seharusnya terpisah tapi ini dalam satu ruangan sama. Laborat yang sedianya harus ada air mengalir untuk menghindari penularan, ini tidak ada,” keluhanya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jateng, Joko Purnomo mengatakan jika angka IMS di atas 40 persen itu sudah sangat tinggi. “Jadi harus ada pembenahan pelayanan kesehatan. Sehingga angka IMS ini bisa ditekan hingga 15 persen,” pintanya.
IMS yang menular melalui hubungan seksual seperti, Gonorhoe atau kencing nanah, kutil kelamin, sifilis, hepatitis B, sifilis atau raja singa dan sampai pada penyakit yang mematikan yakni penularan virus HIV.