Swarakendal.com : Seorang remaja 13 tahun asal Dusun Peniten, Desa Karanganom, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal tewas tertabrak kereta api Argo Bromo Anggrek di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Penaruban Weleri, Jumat (30/04/2021). Kejadiannya saat kereta api jurusan Surabaya – Gambir Jakarta melintas pada KM 39+7 jalur Weleri – Krengseng sekitar pukul 13.20 WIB. Saat itu korban membonceng sepeda motor temannya M Arya Yuswantoro (13) menggunakan sepeda motor berplat nomor polisi H 4293 BF.
Menurut keterangan saksi mata, Nurul mengatakan, kedua remaja itu berboncengan dari arah rumahnya hendak ke Weleri melintasi perlintasan kereta api. Korban yang diketahui bernama Heppi tak sempat menyelamatkan diri dari hantaman kereta api. Sedangkan Arya yang mengendarai sepeda motor meloncat ke arah samping hingga selamat. “Yang meninggal yang bonceng tertabrak dan terlempar, kalau yang nyetir loncat, selamat,” terangnya di lokasi.
Jasad korban beserta sepeda motor sempat terseret kereta api hingga 100 meter. Korban meninggal dengan luka parah pada bagian kepala dan kedua kaki. Jajaran Laka Lantas Polsek Weleri dan Polres Kendal melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa jasad korban ke RSI Kendal. Kendaraan yang ikut terlempar juga rusak parah.
Petugas Satpam RSI Kendal, Muldiyono mengetahui, korban sampai ke rumah sakit dalam keadaan meninggal pada pukul 14.30 WIB. Jasad korban diketahui ada luka serius pada bagian kepala dan kaki. “Sampai di rumah sakit, korban sudah meninggal dan langsung dibawa ke kamar jenazah,” ujarnya.
Kanit Laka Lantas Polres Kendal, Iptu Tri Budi Hartoto menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi mata, ketika itu korban menyeberang perlintasan dari arah utara ke selatan dan pada saat itu KA 1 Argo Bromo Anggrek akan melintas. Kereta api sudah membunyikan semboyan dan warga yang melihat meneriaki pengendara sepeda motor, namun mungkin tidak didengar, hingga akhirnya pengendara sepeda motor yang dikendarai dua orang menabrak kereta api. Korban yang bonceng meninggal di lokasi kejadian, sedangkan temannya yang mengendarai sepeda motor sempat meloncat dan selamat. “Dua remaja itu dari desa yang sama berboncengan melintas perlintasan sebidang, kemungkinan tidak mendengar klakson kereta dan menabrak, namun yang depan sempat meloncat lari, pembonceng tertabrak,” terangnya.