Guru SMK Negeri 1 Kendal membuat masker berbahan kain perca. Perca yang dibuat untuk masker merupakan sisa-sisa potongan kain dan sponbond yang sudah tidak terpakai.
Guru Tata Busana SMK Negeri 1 Kendal, Nuraeni mengatakan, masker yang dibuat rencananya akan dibagikan kepada warga secara cuma-cuma. Saat ini sudah terbuat sebanyak 250 masker. Pembuatan masker ini atas inisiatif sekolah, karena saat ini masker sangat dibutuhkan untuk melindungi diri dari penularan virus corona. “Harapannya, dengan memproduksi masker, maka akan membantu warga yang membutuhkan masker,” harapannya.
Pemerintah saat mengharuskan kepada masyarakat yang keluar rumah untuk memakai masker. Hal ini untuk mencegah penularan virus corona atau covid-19 yang sedang mewabah di Indonesia. Pasalnya, virus corona bisa ditularkan melalui droplet atau percikan ludah. Dengan memakai masker, maka virus corona tidak bisa masuk ke mulut atau hidung, karena akan terhalang oleh masker.
Nuraeni mengatakan, pembuatan masker sejak seminggu yang lalu, namun untuk sementara pembuatan masker berhenti, pihak sekolah mendapat order pembuatan alat pelindung diri (APD) dari provinsi dan kabupaten. Pembuatan APD ini dilakukan oleh seluruh sekolah kejuruan di Jawa Tengah yang memiliki jurusan Tatabusana. “Pembuatan APD dari provinsi itu dikoordinir oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah,” katanya.
Pemerintah provinsi dan kabupaten membuat APD, karena untuk mencukupi kebutuhan APD di semua rumah sakit rujukan pasien covid-19 dan puskesmas. APD diproduksi banyak, karena digunakan hanya sekali pakai bagi tenaga medis yang menangani pasien covid-19. Saat ini, sekolah mendapat pesanan APD dari provinsi sebanyak 200 dan pesanan dari kabupaten sebanyak 120 potong. Targetnya dalam minggu ini sudah jadi semua.