Stok gas LPG 3 Kg di Kabupaten Kendal akhir-akhir ini masih aman, meski di beberapa daerah, seperti Pekalongan dikabarkan mengalami kelangkaan. PT Pertamina sendiri tahun ini telah mengalokasikan sebanyaak 8 juta lebih gas LPG 3 Kg di Kabupaten Kendal.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kendal Subaedi, mengatakan, sampai saat ini tidak ada laporan terjadinya kelangkaan gas LPG 3 Kg. Dari segi stok di pangkalan dan agen juga cukup. Berdasarkan perhitungan stok yang masih tersedia bisa untuk memenuhi untuk kebutuhan gas LPG 3 Kg hingga empat bulan ke depan. “Hingga kemarin sisa alokasinya sebanyak 3.373.400 atau dengan prosentase 40,71 persen. Saat ini ada 11 agen LPG 3 Kg dan tiga SPBE,” katanya.
Subaedi mengatakan, tahun 2019, PT Pertamina telah mengalokasikan gas LPG 3 Kg untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten Kendal sebanyak 8.287.000 atau 24.861 MT (metrik ton). Dari alokasi sebanyak itu untuk realisasi penyaluran tabungnya sudah mencapai 4.913.500 atau dengan prosentase 59,29 persen.
“Realisasi penyaluran tabung gas LPG 3 Kg setiap agen tidak sama jumlahnya setiap bulannya. Contoh agen PT Adhtaksa Mandiri Jaya untuk bulan Januari berjumlah 105.240 tabung, Pebruari, 93.480 tabun dan Juli 105.280 tabung. Kalu dilihat rekapnya realisasi penyalurannya dari Januari-Juli sudah sebanyak 715.240 tabung,” ungkapnya.
Subaedi mengatakan, setiap daerah diberikan kewenangan untuk mengatur harga. Berdasarkan keputusan bupati, harganya menjadi Rp 16.000 per gas LPG 3 Kg. Kita sudah sosialisasikan, harganya sudah sesuai HET. Pihaknya telah meminta kepada semua agen dan pangkalan gas LPG 3 Kg yang ada di Kabupaten Kendal tidak nakal dengan menjual gas melon dengan harga diatas HET (harga eceran tertinggi). Sebagai upaya untuk mencegahnya, pihaknya sudah memanggil semua agen dan pangkalan untuk melakukan penandatangan kotrak tidak menjual gas LPG 3 Kg di atas HET. Berdasarkan keputusan gubernur, HET untuk gas LPG 3 Kg adalah Rp 15.500. “Sebelum Lebaran, pangkalan menjual di atas HET. Keputusan bupati harga gas LPG 3 Kg itu upaya untuk menekan agar pangkalan tidak menjualnya di atas HET,” tandasnya.