Swarakendal.com : Sejak Januari hingga musim kemarau panjang tahun ini, di wilayah Kendal telah terjadi kebakaran, baik lahan, hutan maupun rumah sebanyak 257 kasus kebakaran. Kejadian kebakaran yang paling banyak adalah kebakaran lahan kosong sebanyak 89 kasus.
Kasus kebakaran di Kabupaten Kendal paling banyak pada bulan September ada 101 kasus. Sedangkan bulan sebelumnya tidak banyak. Selain dampak dari badai el nino, akibat kecerobohan membakar sampah, karena diterpa anging, api merembet ke lahan kosong.
Kepala Bidang Kebakaran pada Damkar Kendal, Nur Latief mengatakan, saat ini selain kemarau panjang, masyarakat juga harus waspada tidak membuang puntung rokok dan tidak membakar sampah sembarang. Pasalnya, cuaca panas bisa menyebabkan daun kering maupun benda lainya akan mudah terbakar. “Musim kemarau tahun ini panasnya cukup ekstrim, sehingga benda-benda kering mudah terbakar,” katanya, saat pelatihan penanganan kebakaran di Puskesmas Weleri 2, Rabu (11/10/2023).
Untuk itu Damkar Kendal memberikan edukasi pelatihan cara mengatasi kebakaran lima menit pertama yang harus dilakukan. Seperti simulasi yang dilakukan di Puskesmas Weleri 2. Semua karyawan dan penjaga malam dilatih untuk mengatasi kebakaran. Pada lima menit di awal kejadian, tidak boleh panik, namun harus sigap menggunakan peralatan yang ada untuk melakukan pemadaman, sambil menunggu petugas Damkar datang.
Kepala Puskesmas Weleri 2, dokter Yuni Widiastuti sangat mengapresiasi dari petugas Damkar Kendal yang sudah memberikan pelatihan cara menangani api jika terjadi kebakaran. Adanya pelatihan ini, semua karyawan maupun penjaga menjadi tahu cara menyelamatkan pasien, cara memadamkan api dan lain sebagainya. “Pelatihan ini sangat penting bagi semua karyawan tanpa kecuali,” tandasnya.
Satu persatu para karyawan Puskesmas dilatih dan mempraktekkan cara memadamkan api menggunakan karung goni atau menggunakan alat pemadam api ringan (apar) yang sudah tersedia di titik-titik tertentu di semua gedung perkantoran. (FA)