Pemberlakuan tarif resmi tol Semarang Batang akan dimulai Senin (21/1/2019) pukul 00 WIB berbarengan dengan berlakunya tarif tujuh ruas tol Transjawa yang baru diresmikan pada tanggal 20 Desember lalu. Pemberlakuan ini berdasarkan keputuskan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Tarif yang diberlakukan sebesar Rp 1.000 tiap kilometer bagi golongan satu, Rp. 1.500 tiap kilometer untuk kendaraan golongan dua dan tiga, sedangkan untuk kendaraan golongan empat dan lima sebesar Rp 2.000 per kilometer.
Direktur PT Jasamarga Semarang Batang, Arie Irianto mengatakan, keputusan tarif tol ditetapkan oleh Kementrian PUPR. Ada beberapa faktor dalam penyusunan tarif tol ini, di antaranya nilai investasi hingga biaya pembangunan tol ini, sehingga ketemu angka 1000 rupiah tiap kilometernya. “Penetapan keputusan itu melalui pertimbangan yang matang dari kementrian PUPR,” katanya, Minggu (20/1/2019).
Dia menjelaskan, ruas tol Semarang Batang dilengkapi lima gerbang tol (GT), yakni GT Kandeman di Batang, GT Weleri, GT Kendal, dan GT Kaliwungu ketiganya di Kabupaten Kendal, serta GT Kalikangkung di Kota Semarang. Tarif tol dihitung mulai pengguna tol masuk sampai keluar, sehingga dihitung sesuai jarak yang ditempuh.
“Jika pengguna tol masuk dari GT Kandeman Batang dan keluar di GT Kalikangkung Kota Semarang, maka dikenakan tarif sebesar Rp. 75 ribu untuk kendaraan golongan satu. Jika pengemudi masuk melalui GT Kendal dengan tujuan Pasekaran/Batang, maka dikenakan biaya Rp 50.500. “Jadi besarnya tarif berdasarkan jarak tempuh, mulai masuk sampai keluar,” jelasnya.
Menurut Agus, seorang pengguna jalan tol, tarif tol Batang Semarang dinilai tinggi. Pasalnya tarif tol Semarang Salatiga tidak sampai Rp 1.000 per kilometernya. Ia berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali tarif tol Batang Semarang. “Masyarakat inginnya fasilitas tol ini dapat terjangku sehingga banyak masyarakat yang menikmatinya,” ujarnya.
