Pemanggilan kedua atau yang terakhir oleh Pengadilan Negeri Kendal terkait konsinyasi uang ganti rugi lahan tol kepada warga Desa Wungurejo dan Tejorejo Kec Ringinarum pada Jumat (28/4/2017) ternyata hanya satu orang yang datang. Sama dengan pemanggilan pertama pada 20 April 2017 lalu, juga hanya satu warga yang datang ke pengadilan. Dengan demikian, dari total 98 bidang di kedua tersebut, yang siap menerima ganti rugi hanya dua orang.
Panitera Pengadilan Negeri Kendal, Sodi Wibowo mengatakan, pemanggilan konsinyasi hanya dilakukan dua kali, selanjutnya akan dilakukan eksekusi. Sesuai ketentuan, eksekusi dilakukan 8 hari setelah pemanggilan konsinyasi kedua ini. “Untuk pemberitahuan eksekusi ini suratnya melalui desa setempat,”ujarnya.
Panitera Sodi mengatakan, sebenarnya sejak adanya putusan banding MA, maka secara otomatis, kepemilikan warga atas lahan tersebut sudah batal demi hukum. Pihak Pengadilan juga sudah melakukan sosialisasi atau memberitahukan kepada warga tentang keputusan MA tersebut pada 11 April 2017 lalu. Dikatakan, uang ganti rugi lahan dari PPKom yang dititipkan ke Pengadilan Negeri Kendal untuk 98 bidang total sebeser Rp 24 miliar. Sesuai data, penerima terbesar yaitu atas nama Bejo sebesar Rp 1.189 miliar dan Kardi sebesar Rp 1,149 miliar, sedangkan penerima yang terkecil sebesar Rp 14 juta. “Semua sudah dilakukan sesuai prosedur hukum, jadi Kami hanya menjalankan keputusan hukum yang sudah final,”katanya.
Terkait dengan masalah ini, pihak pengadilan selalu berkoordinasi kepada Polres Kendal. Kapolres Kendal AKBP Firman Darmansyah mengatakan, siap mengamkan pelaksnaan eksekusi nanti. Kepada anggotanya, sudah diinstruksikan untuk menjalankan tugasnya sesuai peorsedur. Dikatakan, karena yang dihadapi adalah warga, maka para petugas tidak boleh membawa senjata api, namun tetap siap menjaga diri. “Tugas Kami hanya mengamankan, semoga bisa berjalan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,”harapnya.
