Warga Dukuh Slamet, RT 1/RW 08 Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Eko Warno (40) menemukan berbagai benda kuno saat menggali tanah di halaman depan rumahnya, Jumat (15/12/2017. Benda-benda kuno itu berupa pecahan piring, bejana dari logam yang berisi mangkuk-mangkuk, piring dan ratusan keping uang logam. Benda-benda itu berada di kedalaman 50 sentimeter dekat dengan pohon mangga.
“Pertama kali ditemukan pecahan piring. Setelah digali lagi ditemukan tutup bejana dari logam. Saat tutupnya dibuka di dalamnya ada mangkuk-mangkuk yang tertata rapi dan juga piring serta kepingan uang logam,”katanya.
Eko Warno mengungkapkan, benda-benda kuno ini sementara disimpan dahulu. Untuk benda kuno yang pecah akan disatukan dengan menggunakan lem perekat. Saya tidak bebrfikir untuk menjualnya,”katanya.
Dikatakan, penggalian tanah di halaman rumah dilakukan untuk membuat sebuah taman. Menurut cerita, sebelum dibangun rumah ini, tanah tersebut merupakan areal perkebunan tebu, kemudian dibangun rumah oleh mertuanya.
Kabar penemuan benda-benda kuno tersebut tersebar luas dan bahkan sampai ke seorang peneliti arkeologi yang sedang meneliti langskap (pemetaan,red) arkeolog di sekitar kaki gunung Ungaran. Yakni, Tri Subekso yang juga mahasiswa S2 Magister jurusan arkeolog Universitas Indonesia (UI). Mendapat kabar itu ia langsung meluncur ke lokasi penemuan tersebut.
Saat dikonfirmasi Tri Subekso membenarkan sudah mendatangi lokasi ditemukannya benda-benda kuno oleh seorang warga dari Kecamatan Boja, tepatnya tinggal di Dukuh Selamet, Desa Meteseh. Berbagai benda kuno itu dipastikan berasal abad ke 14 hingga 17. Melihat corak atau motif yang ada pada mangkok bahwa benda kuno itu berasal daro Tiongkok pada masa Dinasti Ming.
“Corak yang ada di mangkok bergambar naga. Dari corak tersebut bisa dipastikan itu berasal dari masa Dinasti Ming, Tiongkok,” kata dia.
Tri Subekti mengatakan belum bisa memastikan benda-benda kuno itu apakah milik orang daerah ataupun milik asli orang Tiongkok. Sebab disekitar lokasi juga ada situs-situs candi kuno. Kemungkinan lainnya benda tersebut merupakan pemberian orang Tiongkok kepada penduduk asli sebagai bentuk jalin kerjasama dalam berdagang.
“Ada kepingan uang logam sudah berkarat semuanya. Dilihat kerusakan dari benda logam bisa dipastikan sudah terkubur berabad-abad silam,”jelasnya.