Puluhan warga Dusun Tempel RT 9 RW 3 Desa Bumiayu Kecamatan Weleri bergotong-royong membangun rumah milik Ibu Ginah. Rumah nenek yang kondisinya sudah miring itu dibongkar, kemudian dibangun kembali pada Kamis 9 Juli 2020. Targetnya dalam satu hari bisa selesai, sehingga Ibu Ginah tidak perlu mengungsi di rumah saudara atau tetangga.
Kepala Desa Bumiayu, Muhammad Johan mengatakan, bedah rumah milik Ibu Ginah ini benar-benar dilakukan secara swadaya oleh warga setempat secara bergotong-royong, baik bantuan matrial maupun tenaga. Pelaksanaan bedah rumah ini bisa dikatakan mendadak, karena melihat kondisi rumah yang terbuat dari papan itu sudah miring, sehingga membahayakan jika sewaktu-waktu bisa roboh. Pihak desa sudah pernah mengusulkan ke beberapa instansi terkait, namun prosesnya menunggu bantuan dari pemerintah akan memerlukan waktu yang lama. Karena kondisi mendesak, akhirnya disepakati oleh RT, RW dan tokoh masyarakat agar dibangun secara swadaya.
“Bedah rumah ini betul-betul swadaya dengan dana yang dihimpun dari warga, setelah musyawarah dengan RT dan RW akhirnya disepakati untuk melakukan bedah rumah,” katanya.
Menurut Kades Johan, kebersamaan dan gotong-royong warga sangat baik, sehingga walaupun dalam kondisi sulit karena pandemi covid-19, bedah rumah tetap bisa dilaksanakan. Hal ini wujud adanya kekompakan warga melalui Satgas Gotong-royong Jogo Tonggo RW 9 Dusun Tempel. “Ini momentum yang sangat bagus untuk membuktikan tradisi gotong-royong di masyarakat masih berjalan dengan baik,” ujarnya.
Ibu Ginah mengatakan, sejak suaminya meninggal dunia, ia hidup seorang diri di rumah miliknya. Kondisi Ibu Ginah yang sudah renta tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Kebutuhan makan sehari-hari sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Dulu saya berjualan ketika suami masih hidup, tapi sekarang untuk makan sehari-hari sudah dapat bantuan dari pemerintah, seperti beras, minyak dan telur,” ujarnya.