Korwilcam Bidang Pendidikan Pageruyung Gelar Festival Tunas Bahasa Indonesia

FTBI SD Negeri se Kecamatan Pageruyung

0
398

Swarakendal.com : Koordinator Wilayah Kecamatan (Korwilcam) Bidang Pendidikan Kecamatan Pageruyung mengadakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Pageruyung, Senin (2/10/2023). Lomba digelar di SD Negeri Petung yang merupakan salah satu Sekolah Penggerak di Kecamatan Pageruyung.

 

Pantia kegiatan FTBI, Haryanto mengatakan, FTBI ini memperlombakan 4 cabang lomba, yaitu mendongeng, menulis cerita cekak (cerkak), pidato, membaca dan menulis aksara Jawa. Kegiatan lomba FTBI ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Merdeka Belajar, yaitu revitalisasi Bahasa Daerah. “Peserta lomba sebanyak 216 peserta dari 27 SD se Kecamatan Pageruyung, yang tiap tiap sekolah mengirimkan 8 peserta lomba, untuk kategori putra dan putri,” katanya.

 

Masing-masing jenis lomba diambil 6 kejuaraan, yaitu juara 1 sampai 3 memperoleh piala dan piagam, juara harapan 1 sampai 3 mendapatkan piagam. Juara 1  dari masing-masing  jenis lomba, akan mewakili pada FTBI jenjang SD tingkat Kabupaten Kendal pada tanggal  15 Oktober 2023.

 

Dikatakan, tujuan kegiatan ini sebagai media apresiasi kepada para peserta. Revitalisasi Bahasa Daerah yang dilakukan secara berjenjang ini memberikan wadah untuk berkreasi dengan menampilkan karya-karya kreatif dan inovatif bagi peserta didik SD, dengan mengedepankan sikap sportifitas dalam pengembangan diri secara optimal. Dengan demikian dapat meningkatkan mutu pendidikan, menanamkan dan meningkatkan apresiasi seni, khususnya nilai-nilai tradisi yang berakar pada budaya bangsa. “Melalui lomba juga akan menumbuhkembangkan sikap sportivitas dan kompetitif peserta didik sejak dini, yang merupakan bagian dari pendidikan karakter, serta meningkatkan kemampuan bersosialisasi peserta didik,” jelasnya.

 

Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan Pageruyung, Mujiyono mengatakan, dalam lomba FTBI ini siswa sebagai pemeran utama, yaitu sebagai tunas penerus dalam pelestarian bahasa ibu. Oleh karena itu, penting sekali adanya inovasi baru untuk membangkitkan semangat dan gairah siswa, untuk belajar dan mencintai bahasa ibu. “Harapannya, FTBI ini bukanlah salah satu tujuan akhir sebuah program pengembangan bahasa dan sastra daerah, akan tetapi sebuah gerakan  awal dalam upaya pelestarian bahasa dan sastra daerah, sehingga peserta didik nantinya dapat melestarikan budaya daerahnya,” harapnya.

 

Bertepatan dengan Hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober, sehingga pesertanya mengenakan pakaian batik khas sekolah masing masing-masing. Begitu pula panitia, pendamping lomba dan juri diwajibkan memakai pakaian batik. (FA)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan tambahkan komentar Anda!
Ketik nama anda di sini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.